HOME BERITA KESEHATAN ARTIKEL MUSIK

Rabu, 29 Juni 2011

Pemeriksaan Fisik ll

Pengkajian kepala .
1. Kepala
a. Inspeksi : kesemisterian muka , warna dan distribusi rambut
b. Palapasi : kedaan rambut , kulit kepala , massa , nyeri tekan , pembengkakan



2. Mata
a. Inspeksi : bola mata , rambut mata
b. Conjugitva :lihat keadaan mata anemis/tidak
c. Skelera : ikterik atau tidak

3. Telingga : brntuk , ukuran , warna , lesi ,masa, kotoran ,seumen , daerah/cairan

4. Hidung : bentuk telingga hidung , warna , pembengkakan , kesismesterian , lubang hidung

5. Mulut :
a. Bibir : kelainan kongenetal , warna , ulkus , massa
b. Gigi : posisi, jarak,caries nyeri
c. Gusi : lesi ,tumor
d. Lidah : dengan dijulurkan : lurus , warna . ulkus

6. Leher : pembengkakan , massa ,panas , nyeri tekan , pembesaran , kelenjar limfe , tyroid
Mobilitas leher :
a. Antefleksi (45˚)
b. Dorsafleksi (60˚)
c. Rotasi (70˚)
d. Laterafleksi ke ka/ki : (40˚)

Pengkajian Dada dan Paru-paru
1. Inspeksi
a. postur tubuh : kifosis , lordosisi,skoliosis
b. frekuensi nafas : N =16-24x/menit

2. Jenis pernafasan
a. Kusmaul :cepat dan dalam tanpa berenti
b. Biot’s :tepat dan dalam normal dari normal , dengan berhenti
c. Chayne-stokes :pernafasan yang secara bertahap berubah menjadi lebih cepat
d. Eupnea :irama dan kecepatan pernafasan
e. Takipnea :peningkatan kecepatan pernafasan
f. Bardipenea : lambat tetapi pernafasan normal

3. Palpasi
a. Mengkaji kedalaman kulit pada dinding dada
b. Nyeri tekan (peradangan , metataste,tumor,pleuritis,)
c. Masa dan peradangan (ukuran , konsistensi , suhu )
d. Tactil vremitus : vibrasi yang dapat teraba , di hantrkan melalui sitem bronkopumonal selama seorang berbicara
• Kuat : inflitat
• Lemah : empesema , pnemotorak,atelektat

4. Keismestrian ekspansi > besardari pada kepala udara Dx tumor patu )
c. Hiperosonan :deng deng (karena udara lebih kecil dari bagian padat Dx pneumotorak ringan
d. Timpani : dang dang ( peningkatan timbuna udara )

Pengkajian sistem kardiovasculer
1. Nadi : gambaran perubahan tekanan pada ventrikl kiri jantung
a. Di bawah 1 thun : 90-170
b. Di bawah 1 thun :80-160
c. 2 tahun :80-120
d. 6 tahun : 75-115
e. 10 tahun :70-110
f. 14 tahun :65-100
g. Diatas 14 tahun :60-100

2. Tekanan dara : tekanan yang di hasilkan vebtrikel kiri saat kontraksi /S dan istirahat /D
a. Sistole : 100-140
b. Diastole : 60-96
c. Hipertensi : gagal jantung ,obstruksinvena karva super or

3. Inspeksi : unutuk mengetahui ketidaknormalan denyutan

4. Palpasi : untk mengetahui strukstur anatomi jantung aorta , pulmonal , apikal ,dan epigastrik

5. Perkusi : untuk mengetahui ukuran dan bentuk jantung secara kasar di lakukan pada keaddan sangat di perlukan

6. Auskulturasi : untuk mendengarkan suara paru-paru

Beberapa suara paru-paru
a. Ronchi kering : bunyi yang tidak terputus , terjadi oleh getaran dalam lumen sel pernafasan akibat penyempitan , kelainan selaput lendir adanya sekret.
b. Ronchi basah :suara berisik yag terputus-putus akibat udara melewati cairan
c. Gesekan pleura : timbul sebagai manifestasi kelainan pleura yang menebal /kasa akibat perdagangan

Pengkajian payudara dan ketiak
a. Pertimbangan aspek psikososial , bukan fisik saja
b. Payudara punya arti luas : budaya sosial , fase sosial
c. Letak : dinding anterior diantara spasium 1C , ke 2 sd ke 6-7
d. Mengandung : glandula lobulus , jar fibrosa stroma , jar adiposa
e. Ca payudara : wanita >50 thun atau >30 thun

Pengkajian berkaitan dengan status kesehatan
a. Sekarang : umur , perubahan payudara /ketiak , obat , pil , pil KB
b. Dahulu : o.p payudara , menarche , usia , melahirkan
c. Keluarga : Ca. Payudara
d. Inspeksi :
• Aati ukuran , telanjang dada , rileks
• Mati kulit : warna , lesi , vaskularasi , odema

e. Inspeksi areola untuk wanita hamil , puting , retraksi akibat lesi , keluaran puting dan keadaannya N/tidak , amati ketiak , klavikula ; bengkak , kemerah-merahan

f. Palpasi :
• Lakukan disekeliling puting susu : liat pengeluaran (sumber , jumlah , warna , konsistesi , nyeri tekan )
• Palpasi daerah klavikula dan ketiak pada area limfe
• Lakukan palpasi dengan gerakan memutar dari menuju aerola dan searah jarum jam .


Selengkapnya...

Pemeriksaan fisik I

Pemeriksaan fisik merupakan peninjauan dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki pada setiap sistem tubuh yang memberikan informasi objektif tentang klien dan memungkinkan perawat untuk membuat penilaian klinis. Keakuratan pengkajian fisik mempengaruhi pemilihan terapi yang di berikan pada klien dan penentuan terhadap terapi tersebut.


Tujuan pemeriksaan fisik :
a. Untuk mengumpulkan data tentang kesehatan klien
b. Untuk menambah , menginformasikan atau menyangkal data yang di peroleh dalam riwayat keperawatan
c. Untuk menginformasikan dan mengidentifikasi diagnosa keperawatan
d. Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien dan penatalaksanaan
e. Untuk menginvestasikan hasil fisiologi dari asuhan

Pengumpulan riwayat kesehatan
a. Tujuan utama dari berinteraksi dengan klien adalah untuk menemukan apa yang menjadi pusat kekawatiran mereka da untuk memebantu menemukan solusi
b. Pengumpulan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik membutuhkan kesabaran dan didifikasi terhadap kecermatan dan ketelitian.

Inspeksi adalah proses obserfasi.
a. Perawat menginspeksi bagian tubuh untuk mengidentifikasikan karateristik normal atau tanda fisik yang signifikan .
b. Rahasia melakukan infeksi adalah selalu memberikan perhatian pada klien. Perhatian semua gerakan dan lihat dengan sangat cermat bagian tubuh atau area yang sedang inspeksi

Untuk menggunakan inspeksi secara efektif , observasi prinsio brikut :
1. Pastikan pencahayaan yang baik
2. Posisikan dan panjakan bagian tubuh sedemikian rupa sehingga semua permukaan dapat di lihat.
3. Inspeksi setiap hari area untuk bentuk , warna , kesimesterian , posisi , dan abnormalis
4. Jika mungkin , bandingkan setiap area yang sama sisi tubh yang berlawanan.
5. Gunakan lampu tambahan ( mis,senter )untuk menginspeksi rongga tubuh.
6. Juga terburu-buru ketika melakukan inspeksi , beri perhatian pada hal-hal detil.

Palpasi
1. Palapasi lebih lanjut dengan indra peraba
2. Malalui palpasi tangan dapat dilakukan pengukuran yang lembut dab sensitif terhadap tanda fisik , termasuk ketahuan , kekenyalan , keksaran , tekstur , dan mobilitas
3. Klien harus rileks dan di posisikan dengan nyaman karena ketegangan otot selama palpasi dapat menggangu keeftifanya.

Perkus
1. Perkus melibatkan penegtukan tubuh dengan ujung-ujung jari dengan mengevaluasi ukuran , batasan , dan kosisten.
2. Perkusi melibatkan pengetukan satu objek terhadap objek yang lainya oleh karena itu frekuensi menghasilkan vibrasi dan gelombang bunyi
3. Dua metode frekuensi adalah frekuensi langsung dan tak langsung

Auskultasi
1. Adalah mendengarkan bunyi yang di hasilkan oleh tubuh dengan bantuan teskop
2. Stetoskop berbunyi sebagai saluran pendegaran di luar tubuh untuk dapat mredam suara sekitarnya
3. Dari pemeriksaan alkulturasi , dokter dapat mendegarkan suara-suara secara kualititatif dan kuantitatif yang di timbulkan oleh jantung dan pembuluh darah,paru

Pemeriksaan Dada
1. Tujuan : mendapatkan kesan dari bentuk dan fungsi dari dada dan alat-alat dalam dada engan cara inspeksi , palpasi ,prekuensi , dan askulturasi.
a. Penderita di minta menanggalkan baju
b. Penderita dapat duduk , berdiri atau berbaring sesuai dengan pemeriksaan yang akan di lakukan
c. Berikan penerangan kepada pasien apa yang akan di lakukan
d. Setiap catatan yang di buat harus di terangkan , pemeriksaa di lakukan dari depan sampimg atau belakang
e. Pemeriksaan ; dinding dada , paru dan pernafasan , jantung

2. Jenis
a. Thoraric kyphoscolisis : bentuk seprti huruf S
b. Depression of the sternum : bentuk dada agak masuk dalam
c. The barrel chest , emphysema :bentuk dada membugkuk

Pemeriksaan batang tubuh ( truncus ) dan anggota badan (extremitas )
1. Batang tubuh
Pemeriksaan berdiri dengan telapak rangan kaki sedikit rengang , bebas rileks .
2. Inspeksi
Perhatikan : postur , sattus gizi
Dari bagian belakang : dislokasi , inflamasi , bekas luka , pertumbuhan rabut
Perhatikan lengkung tulang punggung : lordosisi servical , kifosis torakal

Selengkapnya...

Senin, 27 Juni 2011

Bahaya Suntik Vitamin C JADI KETAGIHAN SEPERTI PECANDU NARKOBA

Konon, dengan suntik Vitamin C bukan saja membuat badan jadi segar dan sehat, tapi juga membuat kulit si pemakai menjadi mulus. Lebih dari itu, produk ini juga diklaim bisa membuat pemakainya awet muda.


Iklan yang jor-joran, promosi dari mulut ke mulut, membuat banyak wanita tergoda untuk mencoba. Apalagi, dari segi harga relative jauh lebih murah ketimbang melakukan tindakan operasi.

Promosi hanya dengan uang beberapa ratus ribu, bisa tampil cantik dan awet muda, memang sungguh menggoda. Bisa jadi ini juga sebabnya belakangan makin banyak klinik kecantikan yang juga menyediakan layanan suntik Vitamin C. Lebih yakin lagi, karena sejumlah klinik itu juga menyediakan dokter untuk berkonsultasi.

Benarkah suntik Vitamin C itu aman bagi kesehatan?? Benarkah tidak ada efek sampingan?

Dokter Spesialis Kulit, Titi Moertolo, dengan tegas membantah keamanan suntik Vitamin C. Menurutnya, di beberapa Negara hal tersebut sudah dilarang. Di Amerika misalnya, tidak pernah direkomendasikan melakukan hal itu, di Australia, dokternya masuk penjara. Bahkan di Afrika hal itu sudah dilarang sejak 20 tahun lalu.

“Di Indonesia? Gila!!! Malah Makin gila!!! Lebih gila lagi, barangnya diperoleh dari black market kemudian disuntikan kepada pasien..Hanya dengan suntik Rp 60.000 seolah semua beres,” ungkap dokter Titi dalam bicang dengan Tokoh di ruang prakteknya bilangan Bendungan Hilir, Jakarta .

Konsumen, ingatnya, hendaknya berpikir panjang dan jangan terbuai dengan iming-iming tidak ada efek sampingan. Asal tahu saja, tegas dokter Titi, ada banyak efek sampingan dari suntikan Vitamin C yang dilakukan terus menerus, di antaranya, batu ginjal, batu empedu, penipisan tulang, pengeroposan, dll. Lebih mengerikan lagi, ternyata ada efek ketagihan yang dialami konsumen.

“Kalau tidak disuntik, si pasien merasa badannya lemas. Ada kasus, pasien yang merasa harus terus mendapat suntikan itu.

Padahal dia sudah menjadi langsing, kulitnya sudah putih, tapi tetap merasa ‘butuh’ dan harus mendapat suntikan itu. Ini ‘ kan aneh. Pasien itu bilang, dia merasa fly, asyik, bila mendapat suntikan itu. Jadi sudah seperti narkoba, orang menjadi ketagihan. Saya tidak tahu, apakah suntikan yang diberikan diberi campuran sesuatu sehingga orang menjadi ketagihan,” jelasnya.

Kasus-kasus Kecanduan

Dokter Titi memaparkan hal ini berdasarkan kasus-kasus yang diterimanya. Dia bercerita, suatu ketika ia kedatangan pasien, seorang ibu yang meminta tolong agar dia melepaskannya dari ketagihan suntik VitaminC. “Ibu itu datang ke saya, bilang dia bingung untuk melepaskan diri dari ketagihan, tidak tahu bagaimana caranya.

Saya bilang, ya, berhenti dong bu. Dia jawab, tidak bisa dok, saya butuh, harus!! Kasus lain, seorang remaja datang ke saya, dan menyatakan ingin melepaskan diri dari ketagihan.
Menurutnya, bukan hanya dia tapi empat temannya juga mengalami hal tersebut. Empat temannya, sudah putih (kulit) semua, seperti mayat, wajah kuyu, tapi terus menerus suntik, karena ketagihan.

Belakangan saya dapat informasi lagi, kalau salah satu temannya itu sampai tidak tahan terhadap sinar matahari. Ini ‘ kan sungguh mengerikan. Entah apa yang sudah dimasukkan ke dalam badan dia, apakah ada campuran terhadap obat yang disuntikan, saya juga tak tahu,” tandasnya.

Dan, tambahnya, asal tahu saja, yang mengerjakan (menyuntik) Vitamin C dosis tinggi itu adalah dokter juga. “Jadi buat saya sendiri bagai buah simalakama. Apa yang harus saya perbuat?? Kami sama-sama dokter, saya jadi tidak enak dan serba salah.

Dokter yang melakukan itu merasa dirinya sangat benar,” katanya.

Yang jadi pertanyaan, sekalipun sudah banyak korbannya, kenapa praktek menyuntik Vitamin C ini tidak dilarang di Indonesia , sementara di Negara lain tidak diperbolehkan.

“Di Malaysia saja hal itu sudah dilarang, karena banyak yang mati. “No injection Vitamin C at all”, sekalipun demi kecantikan, demi kosmetik, tidak boleh! Tapi di sini seolah didiamkan saja,” katanya.

Menopause Dini

Padahal, kalau melihat di Indonesia sebenarnya korbannya juga tak kurang banyaknya. Salah satunya adalah kasus kematian artis terkenal Alda. Memang, jelas dokter Titi, kasus Alda, selain suntik Vitamin C juga ada campuran narkoba.

Namun, asal tahu saja, jelasnya, Vitamin C injection itu mengubah metabolisme obat. Misalnya, disuntikkan vitamin C dan E, nah, vitamin E tidak bisa keluar dari tubuh selama 4 minggu karena adanya vitamin C yang disuntik secara bersamaan. Bagaimana dengan narkoba? Kemungkinannya, narkoba itu tidak bisa keluar karena adanya Vitamin C tadi, pada akhirnya pasien mati.

Satu hal lagi, ujar dokter Titi, Vitamin C dosis tinggi bisa juga untuk aborsi. Remaja-remaja yang suka mengkonsumsi Vitamin C dosis tinggi, mensnya tidak teratur dan sedikit, hanya 1 sampai 3 hari. Mereka ini kemungkinannya pada umur 35-36 tahun akan mengalami menopause dini.

Memang, kata dokter Titi, Vitamin C bermanfaat untuk tubuh asalkan dikonsumsi dengan dosis yang disarankan. Di Amerika misalnya, dosis yang disarankan adalah 50-90 mg, sedang di Indonesia antara 50-70 mg. Jadi bila kita mengkonsumsi 100 mg, cukup.

Atau sebenarnya, tambahnya lagi, Vitamin C cukup didapat dari makanan yang alami, seperti mengkonsumsi 1 buah jeruk per hari, itu setara dengan 50 mg Vitamin C. Bandingkan jika suntik Vitamin C di mana sekali suntik 4.000 mg akan masuk ke tubuh kita, berarti sungguh jauh dari dosis normal yang disarankan.

“Mengkonsumsi 500 mg, buat apa? Itu kan megadosis, kita tidak butuh itu. Memang benar Vitamin C secara positif, baik untuk menghilangkan kerutan, tapi tidak perlu dengan angka (dosis) setinggi itu. Itu masalah,” tegasnya.

Kembali ke masalah Vitamin C injection. Dia menyarankan agar konsumen hendaknya berpikir panjang jika ada tawaran-tawaran mengiurkan seperti suntik Vitamin C bisa menghilangkan kerutan, melangsingkan, atau bahkan membuat kulit mulus dan putih secara cepat (instant).

“Memang itu semua bisa didapat, langsing dan putih, dengan cepat hal ini karena Vitamin C menghambat pembentukan pigmen pada kulit. Tapi efeknya tanggung sendiri. Karena tidak ada sesuatu yang didapat secara instant tanpa efek. Jika terlalu sering endapan Vitamin C di dalam tubuh memungkinkan adanya kristalisasi.

Jadi saran saya, perpikir panjanglah sebelum melakukan, dari pada menyesal kemudian,” ucapnya.

Selengkapnya...

Minggu, 26 Juni 2011

Hati-Hati Suntik Vitamin C!

Menurut dr. Maria, yang dibutuhkan untuk mendapatkan kulit yang sehat adalah dengan nutrisi yang baik dan cukup perawatan dari luar. Cara seperti ini sebetulnya terbilang cara tradisional, hasil akan maksimal apabila kita rajin dan rutin melakukan perawatan. Suntik vitamin c dalam dosis tinggi diperlukan bagi orang yang menderita sakit (flu) agar stamina cepat pulih. Itupun tidak boleh melebihi yang dianjurkan dokter apalagi terlalu sering, seperti suntik vit c dengan tujuan kecantikan, karena lama-lama pembuluh darah akan mengeras dan mengganggu sirkulasi darah.


(”Sirkulasi darah yang baik dihasilkan oleh kerja sama antara jantung, darah dan komponen-komponennya, serta pembuluh darah itu sendiri. Apabila terjadi gangguan pada salah satu komponen tersebut, maka sirkulasi darah akan terganggu. Akibatnya, suplai darah tidak mencukupi kebutuhan dan lebih lanjut dapat menyebabkan serangan jantung, stroke ataupun fungsi organ tubuh lainnya. Untuk itu, peredaran darah yang lancar sangat penting bagi kesehatan kita,” - Prof. Dr. Budhi Setianto, Kardiolog RS Harapan Kita, Jakarta).
Disamping itu, mungkin efek negatif yang ditimbulkan tidak serta merta, tetapi dalam jangka panjang dapat mengganggu fungsi ginjal.
Sebetulnya yang paling berbahaya adalah apabila ada penolakan dari tubuh sewaktu dilakukan penyuntikan, maka dapat menyebabkan kematian seketika.

Selain dr. Maria, dr. Titi pun menyatakan hal serupa (baca artikel : Hati-Hati Suntik Vitamin C.
Jadi berpikirlah 2 kali jika ingin tampil cantik, pilihlah produk yang alami dan bukan sesuatu yang dapat diciptakan secara instan.
Jakarta, Belakangan praktek suntik Vitamin C menjamur di Indonesia. Konon, suntik Vitamin C bisa membuat tampilan kulit kita menjadi lebih cerah, dan bisa memutihkan. Hal ini memang benar adanya.
Tapi segala hal pasti ada efek sampingnya, termasuk suntik Vitamin C. dr. Titi Moertolo, spesialis kulit dan kelamin pun menjelaskan apa saja efek yang bisa ditimbulkan dari suntik Vitamin C ini.
Menurut dr. Titi asupan Vitamin C yang layak kita konsumsi setiap harinya hanya 50-60 miligram (mg) per hari. Ini bisa kita peroleh melalui buah yang kita konsumsi. “Dengan satu buah jeruk saja setiap hari, sebenarnya asupan vitamin C untuk kita sudah cukup,” jelasnya.
Lain halnya dengan suntik vitamin c. Untuk satu kali suntik, 4.000 mg vitamin C akan masuk ke tubuh kita. Ini berarti jauh melebihi dosis normal yang seharusnya kita konsumsi.
Memang, -dr. Titi menambahkan- tampilan kulit akan menjadi lebih cerah, bahkan lebih putih setelah lima kali suntik vitamin C. Hal ini dikarenakan vitamin c menghambat pembentukan pigmen pada kulit.
Namun efek sampingnya bisa jauh lebih berbahaya. Jika sudah terlalu sering endapan vitamin C di dalam tubuh memungkinkan adanya kristalisasi. Perlu diwaspadai juga terbentuknya batu ginjal yang bisa menimbulkan penyakit.
dr. Titi menyarankan sebaiknya menggunakan produk kosmetika dengan vitamin C yang diaplikasikan langsung ke wajah, bukan disuntikkan ke dalam tubuh. Jadi, berhati-hatilah dalam memilih perawatan kecantikan.

Selengkapnya...

Efek Samping suntik Vitamin C

Disarankan bila ingin mengkonsumsi vit c dosis cukup tinggi, untuk berkonsultasi dengan dokter. Karena menyangkut efek samping yang dapat di derita. Sejauh ini vitamin C aman untuk dikonsumsi. Tapi konon vitamin C sebaiknya jangan diberikan pada penderita gagal ginjal dan batu ginjal, sebab akan memacu pembentukan batu ginjal. Vitamin C juga bisa mengganggu penyerapan mineral yang diperlukan tubuh seperti tembaga. Vitamin C merupakan senyawa yang mempermudah penyerapan zat besi. Sebaiknya jangan diberikan pada penderita yang mempunyai kelebihan zat besi. Misalnya pasien hematokromatosis (pewarnaan jaringan dengan pigmen darah).


Pengidap maag juga harus hati-hati, karena vitamin C yang bersifat asam maka sebaiknya konsumsi vitamin C dianjurkan untuk makan terlebih dahulu untuk menghindari rasa perih di daerah lambung.
Banyak manfaat yang dapat diambil bila mengkonsumsi vitamin C, tapi yang harus perlu diingat bahwa mengkonsumsi vitamin C bukan merupakan terapi utama tetapi merupakan terapi penunjang. Harus berhati-hati mengkonsumsi vitamin C bila mempunyai riwayat penyakit maag dan batu ginjal karena dapat memperberat penyakit ini
yang akan ditanyakan terlebih dahulu oleh dokter sebelum melakukan penyuntikan Vitamin C, mereka akan menanyakan apakah pasien mempunyai penyakit maagh turunan atau gangguan ginjal.
Sebetulnya yang paling berbahaya adalah apabila ada penolakan dari tubuh sewaktu dilakukan penyuntikan, maka dapat menyebabkan kematian seketika.
Selain dr. Maria, dr. Titi pun menyatakan hal serupa (baca artikel : Hati-Hati Suntik Vitamin C!).
Jadi berpikirlah 2 kali jika ingin tampil cantik, pilihlah produk yang alami dan bukan sesuatu yang dapat diciptakan secara instan.

Selengkapnya...

Manfaat Suntik Vitamin C

Dengan suntik vitamin C, selain dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan mempercepat proses penyembuhan, juga akan membuat kulit tampak lebih cantik dan awet muda. Hal ini berkaitan dengan cara kerjanya, antara lain menghambat kerja enzim tirosinase yang berperan dalam pembentukan pigmen. Jika kulit sering terpapar sinar matahari, enzim ini akan cepat terangsang untuk membentuk pigmen. Bila proses pigmentasi itu dihambat, otomatis kulit jadi bersih dan cerah.


Mengapa harus pakai cara suntik segala? Apakah dengan melahap buah sumber vitamin C macam jeruk dan jambu biji masib belum cukup?
Jawabannya, suntik vitamin C dianggap lebih efektif mencapai sasaran, karena langsung ke pembuluh darah. Kemungkinan “hilang” dalam metabolisme pun bisa dikurangi. Jasa asam askorbat ini memang besar bagi tubuh dan kulit. Namun, ia juga mudah hilang dalam proses
metabolisme bila dikonsumsi lewat mulut. Itu menjadi salah satu pendorong gagasan dan minat memperoleh asupan vitamin C lewat cara yang lebih praktis.
Banyak kelebihan dari suntik vitamin C ini dibanding konsumsi oral. Secara logis saja bisa diketahui bahwa kelebihannya, dengan disuntikkan penyerapan vitamin C lebih baik karena langsung mengikuti peredaran darah. Sedangkan vitamin C bentuk suplemen harus melewati saluran pencernaan dulu baru bisa diedarkan ke darah. Selain itu, faktor makanan juga mempengaruhi penyerapan di lambung. Dosis penyuntikan tergantung dari tujuan serta kondisi saat itu, biasanya dosis yang diberikan 1-4 gr persuntik. Sebaiknya penyuntikan rutin dilakukan seminggu sekali atau dua kali. Setelah 8-10 kali penyuntikan, biasanya manfaaatnya sudah dapat dirasakan.
Kecukupan vitamin C akan membantu pembentukan kolagen atau senyawa berisi asam amino mirip lem pengikat sel. Zat perekat ini menjadi bagian susunan utama jaringan penghubung seperti kulit, tulang, dan ikatan sendi tulang. Kolagen menjaga kekenyalan dan kelenturan kulit dengan bantuan vitamin C. Juga untuk mendukung berlangsungnya proses yang memungkinkan molekul mencapai bentuk terbaiknya (hydroxylation). Tugas vitamin C pula untuk menjaga kolagen dari risiko cepat rusak dan lemah. Jadi, ketika vitamin C diberikan secara memadai pada sel kulit, ada kesempatan baik untuk mengurangi kerutan dan meningkatkan kehalusan permukaan kulit.

Selengkapnya...

Fungsi Vitamin C

Pada kulit sendiri vitamin C yang disuntikan kedalam tubuh dengan daya antioksidannya dianggap berperan dalam proses peremajaan kulit serta pencegahan penuaan dini akibat serangan radikal bebas dan paparan sinar matahari yang bisa menimbulkan gangguan-gangguan kulit tersebut.


Secara alami, vitamin C banyak bisa didapat dari buah-buahan seperti dibawah ini :
• Jeruk
Buah ini merupakan sumber vitamin C paling bagus, karena sari buah jeruk mengandung 40-70 mg vitamin C per 100 ml, tergantung pada jenisnya. Semakin tua dan semakin manis rasanya, kandungan vitamin C-nya justru makin berkurang.
• Pepino
Buah ini tidak terlalu populer, tapi pepino atau terong bergaris masih satu familia dengan terung dan mengandung vitamin C yang cukup tinggi. Dalam 100 gram pepino terkandung 25,1 mg vitamin C. Agar manfaatnya maksimal, pilihlah yang tidak terlalu matang. Sajikan saat segar, dengan cara di makan langsung atau di jus tanpa campuran apapun.
• Kiwi
Dalam setiap butirnya, Kiwi menyimpan vitamin C sekitar 68 mg dan cukup untuk memenuhi konsumsi vitamin C orang dewasa.
• Mangga
Setiap 100 gram potongan mangga siap makan, mengandung vitamin C sebanyak 41 mg. Sedangkan mangga muda lebih besar kandungannya, yaitu 65 mg. Jadi bila Anda mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gram (1/2 buah ukuran kecil), kebutuhan vitamin C yang dianjurkan dapat terpenuhi.
• Tomat
Selain kaya vitamin A dan baik untuk kesehatan mata, tomat juga mengandung 40 mg vitamin C dalam setiap butirnya.
• Pepaya
Selain mengandung vitamin C, pepaya juga mengandung serat halus yang baik bagi balita maupun yang telah lanjut usia. Pepaya mengandung sekitar 74 mg vitamin C.
• Jambu Biji
Mengandung vitamin C sekitar 87 mg, dua kali lipat dari jeruk manis (49 mg/100 g), lima kali lipat dari orange dan delapan kali lipat dari lemon (10,5 mg/100 g). Dibandingkan jambu air (5 mg/100 g) dan jambu bol (22 mg/100 g), kadar vitamin C jambu biji jauh lebih tinggi.
• Kelengkeng
Buah bercita rasa manis dan bulat agak lonjong ini, memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi, yaitu 49,82 mg/100 gram.
• Strowbery
Stroberi Stroberi mengandung ellagic acid sebagai antioksidan. Dalam beberapa penelitian ellagic acid terbukti dapat menghalangi pertumbuhan tumor dalam paru-paru, osephagus, payudara, cervix dan lidah. Sebagai obat tradisional, stroberi diyakini memiliki antibakteri dan digunakan sebagai pembersih sistem pencernaan. Stroberi banyak mengandung vitamin C


Dalam kondisi normal, tubuh wanita memerlukan vitamin C sebesar 75 mg per hari. Namun di saat hamil, tubuh memerlukan tambahan nutrisi hingga dua kali lipat dari kebutuhan biasanya.
banyak riset bahwa asupan secara alami sehari-hari seringkali tak mencukupi kebutuhan optimal dari standar kecukupan gizi karena pengaturan diet yang tidak sesuai (secara beragam orang dewasa dianjurkan mengkonsumsi vitamin C sedikitnya 75 mg-500 mg/hari secara ideal dan lebih besar bagi wanita hamil atau menyusui.Bagi wanita yang berusia lebih dari 18 tahun dan ibu yang tengah menyusui, kebutuhan vitamin C semakin meningkat yaitu sebesar 120 mg/hari.
Para ahli menganjurkan penambahan konsumsi Vitamin C dalam bentuk suplemen. Namun jumlah asupan berlebihan juga tidak dianjurkan, dan nilai optimalitas konsumsinya tadi sebenarnya lebih didasarkan pada individu tertentu dengan melihat banyak faktor termasuk berat ringannya aktifitas, lingkungan bersih atau penuh polusi, usia dan banyak lagi

Selengkapnya...